Jumat, 06 Desember 2013

Helloooowww AMSTERDAM , Im Comiiiiinngg

Menurut saya, setiap orang pasti memiliki saat-saat dimana hidup itu indah. Saat dimana tuhan itu baik banget dan kita ga percaya kalau kita bisa mendapatkannya atau melakukannya. saat - saat dimana kita tidak kalah kok dengan mereka. Saat dimana kita bangga banget akan diri kita sendiri. Saat dimana yaaaa yang begitu-begitu dah intinya. Saat tersebut pun dapat hadir ke semua orang dengan berbagai cara. Pernah ga sih kalian merasakan saat - saat itu??!

Saya menemukan saat-saat itu ketika saya dalam perjalanan saya menuju Amsterdam Agustus 2013 lalu. Aaaahh ga nyangka banget pas saya melihat boarding pass sudah ditangan. Dalam hati pun bertanya "Ini beneran ga sih????".





















Sebenarnya sih biasa aja ya karena sebelumnya kan saya udah pernah ke Amsterdam dan beberapa negara lain. Tapi itu kan sama ayah. Ayah yang beliin tiket, yg urus visa, penginapan dll dsb. Sampe jajan dan oleh-oleh buat para sahabat juga masih pake uang ayah. Sampe tidak sedikit teman-teman suka bercanda kalau saya ikutan traveling bareng mereka "Ah anak ayah, sekalian aja mi lo ajak ayah lo itu". Dan kali ini terutama pasca ayah pergi ke surga, seperti blog saya sebelumnya dimana saya bersyukur banget bisa dapet visa Schengen dengan uang sendiri yang mana saya orangnya boros bgt dan susah nabung, urus visa sendiri tanpa travel agent ditengah sibuknya saya bekerja sebagai sekretaris yg susah banget izin, dan beli tiket pesawat tanpa promo.

Seperti malam itu, ketika saya duduk termangu diseat pesawat Malaysia Airlines. Dimana saya tidak membawa romongan keluarga atau teman yang menemani saya. Saat saya memandang ke jendela yang siap take off dan membawa saya terbang menuju Amsterdam. Perlahan dingin pun mulai terasa karena penerbangan saya saat itu malam. Dalam hati terus berkata "Ayah, anakmu ke Amsterdam sendiri". Seandainya saja ayah melihat. karena semasa hidupnya ayah seriiiing banget berkata "kamu kapan dewasanya kalo apa-apa ayaaaaaahh". Hingga akhirnya saya pun tertidur sampai akhirnya langit berubah warna menjadi terang. Rasanya seperti mimpi hingga akhirnya daratan Amsterdam yang penuh dengan kincir turbinnya itu terlihat dari jendela pesawat.





















Saya teringat-ingat terus akan ayah saya saat itu. "Anak ayah kan jagoan, jadi ga boleh nangis". Saya pun mengelap air mata saya yang menetes karena terharu saya bisa melakukan semua ini. Haha. Saya sejenak terdiam dan kemudian tersenyum kegirangan. Tidak sabar ingin buru-buru menjelajahi Amsterdam dengan waktu libur yang sangat singkat banget. Well, This is what im feeling guys.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar